Jumat, 17 Agustus 2007

Bing Rahardja




Bagi Saya David Copperfield
masih yang terbaik




Om Bing, Begitulah panggilan akrab pesulap pesulap muda kepadanya. Kelahiran Rembang 47 tahun lalu, Bing Rahardja dikenal sebagai tempat bertanya para praktisi sulap, karena pengetahuan dan wawasannya yang luas di bidang sulap.

Selain sebagai pesulap yang masih aktif perform, Bing juga mengajar sulap sebagai extra kurikuler di Jakarta International School (JIS), sekolah bagi warga asing di Jakarta.

Buku dengan judul Sulap Gospel merupakan buah karyanya. “Buku itu saya tulis dikarenakan keprihatinan saya, bahwa masih banyak masyarakat kita, khususnya kaum Kristen yang percaya, sulap dilakukan dengan kuasa kegelapan. Padahal di luar negeri sulap sudah banyak dimanfaatkan sebagai satu sarana penyampai kebenaran firman Tuhan,” ujar ayah tiga anak ini.

Bing juga sadar jika bukunya ini akan menimbulkan pro dan kontra, sebab belum semua pihak di sini bisa menerima, jika sulap dipakai untuk menyampaikan firman Tuhan.

Sulap Gospel merupakan buku pertama dari rangkaian buku sulap yang sedang dikerjakannya dan akan diterbitkan secepatnya. Walau berjudul Sulap Gospel, buku ini layak dibaca oleh pesulap sekuler sekalipun, karena isinya mengupas tuntas dunia sulap, seni tampil dan bertutur kata, yang tentu sangat berguna bagi semua kalangan sulap.

Mengenai pengalamannya mengajar sulap kepada anak anak di JIS, Bing punya cerita menarik. Ada seorang anak didiknya yang gagap. Si anak ia ajari sulap sekaligus cara presentasinya. Hasilnya luar biasa! Anak itu bukan hanya bisa bermain sulap, tapi juga menjadi lancar berbicara. Orang tua si anak secara khusus berterima kasih kepadanya. “Saya senang saja karena secara tidak langsung bisa membantu orang lain,” kata suami dari Endang Winarti ini.

Melihat animo generasi muda yang akhir akhir ini meningkat untuk belajar sulap, Bing mengatakan senang sekali, tapi juga harus dibarengi dengan pengetahuan yang lain. “Jangan cuma ngejar trick melulu dan mengabaikan perform serta unsur unsur sulap yang lain. Wawasan yang luas juga diperlukan untuk menjadi magician yang berkualitas,” katanya.

Buat Bing, David Copperfield masih merupakan magician kelas dunia terbaik saat ini. Karena baginya, illusionist ini perfect dalam setiap penampilannya. Unsur unsur lain seperti teaterikal, tari, musik, psikologi, story, semua dikemas dengan sempurna. Sulap bagi Bing bukan sekedar melenyapkan dan memunculkan benda dari penglihatan penonton, tapi merupakan seni menghibur. “Kita sebagai pesulap sebenarnya aktor yang bermain, dan membuat penonton terpukau,” ujar salah satu dewan juri WTC Magic Competition 2007 ini.

1 komentar: